Minggu, 22 November 2020

MEMBANGUN KEMBALI PERADABAN ISLAM DENGAN ILMU (Islam itu Hebat, Kata Siapa?)

 

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

 

Pembaca, tulisan yang akan saya post ini telah pernah saya post sepuluh tahun yang lalu di blog pribadi saya https://gungunmulyawan.wordpress.com/membangun-kembali-peradaban-islam/. Sebelum itu, tulisan ini juga telah disebar dalam buletin Pemuda PERSIS Cabang Katapang, Adz-Dzikro.

 

Sekarang, akan saya post lagi agar dapat kembali dibaca. Saya harap ini bisa menjadi sumbangan yang bermanfaat. Hanya saja, tulisan yang memiliki 2960 karakter menurut komputer saya ini (saya gak sempat hitung satu satu), sekarang akan saya cicil sedikit demi sedikit agar tidak menjemukan sambil saya sunting sana-sini.

 

وَ الله يَأْ خُذُ بِأَيْدِيْنَا إِلَى مَا فِيْهِ خَيْرٌ لِلْاِسْلَامِ وَ الْمُسْلِمِيْنَ

 

 

MEMBANGUN KEMBALI PERADABAN ISLAM DENGAN ILMU

Oleh: Abahna Jafits


 

Islam itu Hebat, Kata Siapa?

 

Sabtu, 28 Mei 2010, Kanselir Jerman Angela Merkel, dalam sebuah lawatannya ke Doha, Qatar, menyerukan agar Negara-negara Eropa mempelajari peradaban Islam. Begini petikan kalimat yang diucapkannya sebagaimana dikutip Republika.co.id. tertanggal 29 Mei 2010, “Terkadang, kami lupa bahwa dalam beberapa abad, dunia Arab berada jauh di depan kami dalam bidang sains dan seni.”

 

Angela Merkel

Seruan seperti ini bukanlah barang baru, ada begitu banyak seruan serupa yang diteriakkan orang-orang di luar Islam. Namun demikian kita masih harus bertanya apa maksud sesungguhnya dari seruan-seruan seperti ini; maksud baikkah, dimana mereka menyaksikan kebaikan yang ada di dalam peradaban Islam yang mereka maksud sehingga tumbuh niat untuk meniru dan masuk ke dalamnya; atau maksud burukkah, dimana Islam dirasakan sebagai pesaing dan seteru yang tangguh dan kemudian berusaha mencari kelemahan-kelemahan Islam untuk menjatuhkan dan meruntuhkan sendi-sendi peradaban Islam yang telah dibangun.

 

“Dinyatakan dalam Al-Qur’an bahwasannya orang Yahudi dan Kristen memang tidak pernah berhenti, dengan segala macam cara, mempengaruhi umat Islam agar mengikuti agama mereka. Mereka ingin umat Islam melakukan seperti apa yang mereka lakukan, menggugat dan merpersoalkan yang sudah jelas dan mapan, sehingga timbul keraguan terhadap yang sudah sahih dan benar. Untuk memberi kesan seolah-olah objektif dan otoritatif, orientalis misionaris ini biasanya berkedok sebagai pakar (expert scholars) mengenai bahasa, sejarah, agama, dan tamaddun Timur, baik yang ‘Jauh’ (Far Eastern, seperti Jepang, Cina dan India) maupun yang ‘Dekat’ (Near Eastern, seperti Persia, Mesir dan Arabia).”[i] ; atau berdasar pada teori benturan peradaban Samuel T. Huntington, dimana setelah runtuhnya komunisme Uni Sovyet, barat (baca: Amerika) kini membutuhkan musuh lain yang tidak kalah tangguh untuk menciptakan pesaing bagi dirinya sendiri agar bisa berlari lebih cepat lagi.

 

Kita tak boleh sekejap pun melupakan bagaimana sepak terjang Abdullah bin Saba yang juga dikenal dengan Ibnu Sauda, seorang Yahudi yang berasal dari Yaman, tepatnya dari daerah Shan’a (Ibukota Yaman). Ia berpura-pura masuk Islam pada masa pemerintahan Utsman bin Affan untuk menghancurkan Islam dari dalam. Berbagai macam fitnah ia timbulkan. Ia terlibat dalam pembunuhan Utsman bin Affan, juga terlibat mengobarkan fitnah pada perang Jammal antara Ali dan ‘Aisyah, dan perang Shiffin antara Ali dan Mu’awiyyah radiallahu ‘anhum. Kemudian pada masa pemerintahan Ali, ia kembali membuat ulah dengan memunculkan satu fitnah besar yaitu mengajak manusia untuk meyakini bahwa Khalifah Ali r.a sebagai tuhan. Dengan sebab itulah kaum Sabaiyyah harus rela dibakar oleh orang yang mereka anggap sebagai Tuhan[ii]. Lalu, bagaimana peran kerajaan Inggris yang melindungi Mirza Ghulam Ahmad nabinya kaum Ahmadiyyah dan Salman Rushdi, penulis buku Satanic Verses (ayat-ayat setan).

 

Dalam sejarah Indonesia sendiri kita tak boleh melupakan tokoh Snouck Hurgronje yang menghancurkan dan mengoyak-ngoyak Aceh dengan cara berpura-pura sebagai seorang Muslim dan bahkan mengawini wanita-wanita muslimah dari keturunan orang-orang yang dipandang penting dalam kehidupan umat[iii].

 

Tulisan ini bagaimanapun bukanlah sebuah upaya untuk mempromosikan gerakan anti barat dan menolak seluruh ide-ide yang datang dari barat, melainkan sebuah upaya agar umat Islam sekali-kali tidak boleh dininabobokan oleh pujian-pujian dari orang-orang di luar Islam. Selalu ada maksud tertentu dari sikap tertentu. ADA UDANG DI BALIK BATU.

 

Umat Islam yang pernah berjaya dan menguasai setengah dunia ini kini tengah dijadikan objek, sebagai santapan yang sangat lezat di meja makan. Meski tidak secara terang-terangan, cakar kolonialisme dan kapitalisme kini masih mencengkeram dunia Islam dalam bentuk dan kemasan yang dimodifikasi sehingga sulit sekali dideteksi dan dirasakan.

 

Terbukti, bagaimana dunia Islam dan OKI (yang pada awalnya dibentuk untuk menyelesaikan sengketa Palestina) tidak mampu berbuat banyak dan selalu kandas di tengah jalan ketika berusaha menyelesaikan masalah Palestina. Bukan saja karena Dunia Islam selalu kalah diplomasi dengan Israel dan pendukung-pendukungnya dan terganjal hak veto di DK PBB, melainkan karena seringkali Dunia Islam masih harus disibukkan oleh kepentingan-kepentingan dalam negerinya sendiri.

 

Kembali pada Angela Merkel. Dalam laporan Republika.co.id tersebut juga disebutkan bahwa Angela Merkel ini kini didukung oleh partai Christian Democratic Union (CDU) yang tak menyurutkan sedikit pun penolakannya atas keanggotaan Turki ke dalam Uni Eropa. Menurut partai ini (CDU), Uni Eropa harus menjalankan kebijakannya berdasarkan nilai-nilai Kristen.


Bendera Parta CDU - Jerman - Gambar oleh ThecentreCZ - Wikipedia

Lalu, peradaban manakah yang dimaksud Kanselir Jerman itu, sebab peradaban dalam pengertian Islam tidak hanya berarti pencapaian manusia pada hal-hal yang bersipat duniawi dan inderawi. Peradaban dalam Islam tidak hanya terbatas pada kebudayaan, teknologi, hukum, social, politik, filsafat, kemanusiaan, dlsb. Namun lebih jauh dari itu adalah pengakuan manusia terhadap keesaan Allah SWT, sehingga kemajuan apapun yang dicapai manusia haruslah dipersembahkan sebagai bukti rasa syukurnya kepada Allah SWT sesuai dengan lima ayat yang pertama diturunkan di dalam Al-Qur’an. Bacalah dengan nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahui.[iv]

 

Baca Juga:


Islam Itu Hebat, Kata Siapa?

Islam sebagai Din

Madinah Sebagai Negara Kota

Muslim dan Ahlu Zimmah

Masjid Sebagai Sumber Cahaya

Ashab al-Suffah dan Tradisi Intelektual Islam

Menyerap Ilmu dari Mana Saja

Islam Menjadi Gagasan Seni yang Orisinal

Barat sebagai Tantangan dan Ghazwul Fikri

Islamic Worldview

Kedudukan Ilmu dan Ulama dalam Islam

MEMBANGUN KEMBALI PERADABAN ISLAM



[i] Dr. Syamsudin Arif. Orientalis dan Diabolisme Pemikiran, dalam Dr. Adian Husaini. MEMBENDUNG ARUS LIBERALISME DI INDONESIA. PUSTAKA AL-KAUTSAR.

[ii] Lihat, http//www.haulasyiah.wordpress.com. Islam versus Syiah. Ternyata Abdullah bin Saba Bukan Tokoh Rekaan.

[iii] Lihat, orgawam.wordpress.com

[iv] QS. Al-Alaq 1-5


Saran Bacaan untuk Anda

Adab Murid dan Guru

Oleh: سعيد حوى   Murid memiliki adab dan tugas (wazhifah) lahiriyah yang banyak, di antara abab dan tugas seorang murid adalah tidak b...

Postingan Terpopuler