Kamis, 12 November 2020

اَلدُّعَاءُ (Bagian 3) اِسْتِدْرَاجٌ

 اِسْتِدْرَاجٌ

 

Jika du’a itu akan berdampak kebaikan baik dunia maupun akhirat maka du’a itu akan dikabulkan. Namun apabila du’a itu justru berdampak sebaliknya jika dikabulkan maka Allah akan menahannya. Du’anya itu sendiri tetap dikabul sesuai dengan janji-Nya, namun mesti sepi dari amal-amal celaka, serta jauh dari maksiat yang akan memutuskan diterimanya du’a.


Sebagaimana diterangkan dalam Kitab Nashaihul Ibad[1]. Dari Syakiki Al-Balkhi menuturkan, suatu saat Ibrahim bin Adham berjalan-jalan di pasar Basrah, maka orang-orang mengerumuninya. Mereka bertanya tentang firman Allah:


ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ


Selanjutnya orang-orang itu berkata: “Kami suka berdu’a tapi Allah tidak mengabulkan.”


Ibrahim bin Adham berkata, “Wahai penduduk Basrah sesungguhnya hati kamu telah mati karena hal, karenanya bagaimana Allah akan mengabulkan permintaanmu?


Adapun sepuluh perkara yang menyebabkan hati mati, sehingga du’a tidak dikabulkan adalah sebagai berikut:


١. عَرَفْتُمُ اللهَ وَ لَمْ تُؤَدُّوْا حَقَّهُ

٢. قَرَأْتُمْ كِتَابَ اللهِ وَ لَمْ تَعْمَلُوْا بِهِ

٣. اِدَّ عَيْتُمْ عَدَاوَةَ اِبْلِيْسَ وَ وَالَيْتُمُوْهُ

٤. اِدَّ عَيْتُمْ حُبَّ الرَّسُوْلِ وَ تَرَكْتُمْ اَثَرَهُ وَ سُنَّتَهُ

٥. اِدَّ عَيْتُمْ حُبَّ الْجَنَّةِ وَ لَمْ تَعْمَلُوْا لَهَا

٦. اِدَّ عَيْتُمْ خَوْفَ النَّارِ وَ لَمْ تَنْتَهُوْا عَنِ الذُّنُوْبِ

٧. اِدَّ عَيْتُمْ اَنَّ الْمَوْتَ حَقٌّ وَ لَمْ تَسْتَعِدُّوْا لَهُ

٨. اِسْتَغَلْتُم بِعُيُوْبَ غَيْرِكُمْ تَرَكْتُمْ عُيُوْبَ اَنْفُسِكُمْ

٩. تَأْكُلُوْنَ رِزْقَ اللهِ وَ لَا تَشْكُرُوْنَهُ

١٠. تَدْفِنُوْنَ مَوْتَاكُمْ وَ لَا تَعْتَبِرُوْنَ بِهِمْ

 

1.    Kamu mengenal Allah tapi kamu tidak melaksanakan haq-Nya.

2.    Kamu suka membaca kitab Allah tapi kamu tidak mengamalkannya.

3.    Kamu mengetahui bahwa iblis itu musuh tapi kamu mengikuti perintahnya.

4.    Kamu menyatakan cinta kepada Rasul tapi kamu meninggalkan perbuatan dan jalan yang ditempuhnya.

5.    Kamu menyatakan cinta (ingin) masuk surga tapi kamu tidak mengamalkan amalan ahli surga.

6.    Kamu mengaku takut akan siksa neraka tapi kamu tidak henti-henti berbuat dosa.

7.    Kamu meyakini bahwa kematian itu haq tapi kamu tidak melakukan persiapan untuk mati.

8.    Kamu selalu memperhatikan kesalahan orang lain tapi kamu tidak mau memperhatikan kesalahan diri sendiri.

9.    Kamu suka makan rezeki Allah tapi kamu tidak bersyukur kepada-Nya.

10.                       Kamu suka mengubur orang-orang yang mati tapi kamu tidak mengambil pelajaran darinya.


Maka berdu’a sambil tetap melakukan maksiat andaikan du’anya itu diterima dan dikabulkan itulah yang dimaksud dengan ISTIDRAAJ (panyungkun) dari Allah.


إِذَا رَأَيْتَ اللهَ يُعْطِى الْعَبْدَ مِنَ الدُّنْيَا وَ هُوَ مُقِيْمٌ عَلَى مَعَاصِيْهِ فَإِنَّمَا ذٰلِكَ مِنْهُ اِسْتِدْرَاجٌ - احمد، الطبرنى، البيهقى


“Jika engkau melihat Allah memberi kepada salah seorang dunia, sedangkan orang itu tetap dalam keadaan maksiat kepada Allah, sesungguhnya hal demikian adalah istidraaj dari Allah.” (HR. Ahmad, Thabrani, Baihaqi)


Du’a yang dikabul adalah du’anya orang-orang shaleh, orang-orang yang taat ibadah kepada Allah SWT.


وَ الله يَأْ خُذُ بِأَيْدِيْنَا إِلَى مَا فِيْهِ خَيْرٌ لِلْاِسْلَامِ وَ الْمُسْلِمِيْنَ

 

Baca juga bagian-bagian sebelumnya:





GM. Nawari, 7 Shafar 1442 H

 



AbahnaJafits’s Corner Private Library

Al-Furqan Islamic Kid and Youth Study Club

Sanggar Indah Banjaran L7 No. 7, Nagrak, Cangkuang-Kab. Bandung



[1] Kitab Nashaihul Ibad, hal. 316.

Saran Bacaan untuk Anda

Adab Murid dan Guru

Oleh: سعيد حوى   Murid memiliki adab dan tugas (wazhifah) lahiriyah yang banyak, di antara abab dan tugas seorang murid adalah tidak b...

Postingan Terpopuler