Kamis, 20 Juni 2024

PEMBALASAN BERDASAR AGAMA dan PEMBALASAN BERDASAR PIKIRAN

 Oleh: A. Hasan

Sebelum lanjut membaca artikel ini ada baiknya anda baca dahulu artikel (bab) sebelumnya, yaitu: Jawaban atas Tulisan-tulisan Tuan Ahsan.



PEMBALASAN BERDASAR AGAMA


Oleh sebab pembalasan itu satu daripada isi-isi agama Islam, maka buat mengetahui kebenarannya, perlu kita ketahui kebenaran Islam; dan buat mengetahui kebenaran agama Islam, perlu kita mengetahui kebenaran Nabi Muhammad yang membawa Agama itu.

Tentang kebenaran Nabi Muhammad sebagai utusan Tuhan, saya telah tulis sebuah kitab dengan nama “An-Nubuwah” dan sebuah risalah dengan nama “Benarkah Muhammad itu Rasul Allah?”.

Buat kami sudah cukup alasan untuk mempercayai kebenaran Nabi Muhammad, dan dengan itu benarlah Agama yang ia katakan dari Allah; maka dengan sendirinya benarlah isinya yang mengatakan ada pembalasan baik dan jahat di hari kemudian.

PEMBALASAN BERDASAR PIKIRAN

Manusia di dunia – biar pun yang dzalim, biarpun yang tidak percaya kepada hari pembalasan – selamanya menuntut keadilan dan berusaha pada menyelenggarakannya, dan tidak merasa puas apabila satu kedzaliman belum dibalas sebagaimana mestinya.

Orang tidak berani melakukan satu penganiayaan di hadapan orang lain, lantaran takut dipegang dan dihukum oleh undang-undang negeri.

Di tempat yang mata manusia tidak akan sampai kepadanya, apakah yang dapat menghalangi seseorang yang tidak percaya kepada hari pembalasan daripada mencuri, merampok, membunuh atau melakukan lain-lain kejahatan?

Apakah perasaan kemanusiaan dan kasihan bisa menghalangi? Perasaan kemanusiaan dan kasihan yang tidak dipengaruhi oleh Agama sangat lemah dan sangat tipis buat jadi penghalang. Kalau begitu, apakah yang dapat menghalanginya? Yang paling bisa menghalanginya ialah kepercayaannya kepada pembalasan di Hari Perhitungan.

Orang bisa membantah, bahwa tidak sedikit dari mereka yang beragama dan percaya Hari Pembalasan, melakukan kedzaliman.

Kita jawab: Memang ada dan kita perlu ingat bahwa apabila di antara orang-orang yang sudah percaya kepada pembalasan kemudian masih ada yang mengerjakan kedzaliman, maka adanya dari antara mereka yang tidak percaya kepada pembalasan itu tentunya lebih banyak.

Catatan penjara-penjara seluruh dunia menunjukkan bahwa kriminil dari golongan beragama jauh lebih kurang daripada golongan yang tidak beragama.

MARI KITA PIKIRKAN

a.       Apabila “A” menipu si “B” atau merampas kepunyaannya, sedang si “B” tidak mempunyai keterangan untuk mendakwa atau menuntut, apakah penipuan atau perampasan itu habis dengan begitu saja?

b.       Apabila si “C” menganiaya akan si “D” dengan membutakan matanya atau mematahkan tulang anggautanya, padahal si “D” tak dapat membuktikan kesalahan si “C”. Apakah pantas si “C” terbebas dengan tidak dapat ganjaran yang sepadan dengan dosanya?

c.        Jika si “E” bunuh si “F” di suatu tempat yang tidak ada siapa pun melihatnya dan ikhtiar polisi pun telah habis dengan sia-sia pada menangkap si pembunuh, apakah adil kalau tidak si “E” diberi balasan yang setimpal dengan kekejamannya?

Buat orang yang tidak beragama dan tidak percaya kepada pembalasan hari kemudian, semua penganiaya itu bebas bersih dengan mutlak.

Tetapi agama berkata: Si pengaaniaya akan merasakan ganjaran dan balasan bagi amalnya di Hari Perhitungan yang tak dapat tiada akan datang untuk mengganjari masing-masing manusia menurut amal mereka dan mengadili semua urusan yang belum dapat pengadilan yang sebenarnya.

 


Lanjutkan membaca Manusia Dari Tanah.

Saran Bacaan untuk Anda

Adab Murid dan Guru

Oleh: سعيد حوى   Murid memiliki adab dan tugas (wazhifah) lahiriyah yang banyak, di antara abab dan tugas seorang murid adalah tidak b...

Postingan Terpopuler