Rabu, 29 Mei 2024

Pendirian Tidak Adanya Tuhan

Sebelum lanjut membaca artikel ini ada baiknya anda baca dahulu artikel (bab) sebelumnya, yaitu: Kejadian-kejadian yang Pertama.


Sebahagian daripada mereka berkata bahwa di dalam kosongan maha  besar yang dinamakan alam ini, pada azalnya tidak ada apa-apa kecuali sel-sel.

Maka sel-sel itu berevolusi, yakni bergera dari satu keadaan kepada keadaan lain yang lebih baik. Satu masa yang sangat panjang ratusan ribu, jutaan tahun, lalu jadi tebal. Kemudian jadi matahari dan lain-lain bintang bercahaya yang daripadanya semua jadi bumi-bumi, bulan-bulan, benda-benda beku, benda-benda tumbuh, benda-benda berjiwa dan lain-lainnya, daripada yang besar-besar hingga yang kecil-kecil.


Sebahagian pula dari mereka ada yang menerangkan kejadian alam ini dengan cara yang sedikit berlainan. Tetapi mereka semua setuju tentang mengatakan terjadi sendiri dari sel-sel atas jalan evolusi.

Sebabnya mereka berkata demikian karena benda-benda di alam ini jika dipisah-pisah terdapat semuanya terdiri atau berasal dari sel-sel atau dari atoom-atoom yang terkandung di dalam sel-sel.

Kita diberitahu oleh ahli-ahli pemeriksa sel-sel bahwa sel itu satu benda yang sangat halus, yang tidak bisa dilihat melainkan dengan teropong hama yang paling tajam. Dan bahwa kecilnya sel itu jika dijejerkan rapat di batas satu senti persegi, niscaya terdapat beberapa juta sel. Dan bahwa yang jadi bahagian di adal sel-sel itu adalah atoom-atoom dengan bermacam-macam nama. Sedang atoom itu jika dijejerkan di batas sati senti persegi, niscaya terdapat dua puluh lima juta butir.

Mereaka ada terangkan bahwa sel-sel itu ada yang dindingnya tebal dan ada yang tipis – dan bahwa di antara atoom-atoom yang di dalam sel-sel itu ada yang mengandung kekuatan electricity yang tidak bersamaan; dan bahwa protoplasma (bahan putih telur) pula ada yang terdinding di dalam sel-sel dan ada yang tidak terdinding di dalamnya, yakni ada protoplasma yang lepasan.

Ini semua menunjukkan bahwa masing-masing golongan dari sel-sel, atoom-atoom, protoplasma-protoplasma dan lain-lainnya ada mempunyai pekerjaan dan kewajiban sendiri-sendiri.

Maka untuk wujudnya seekor ayam tentunya ada sel-sel, atoom-atoom dan lain-lain yang tertentu buat jadi daging, jadi tulang, jadi kulit, jadi kuku, jadi jantung, jadi bulu dan lainnya.

Dari semua itu, timbul beberapa pertanyaan-pertanyaan di hati kita:

a.       Dapatkah pikiran kita tunduk bahwa di azal yang tidak berpermulaan, sudah ada sel-sel dan atoom-atoom untuk kejadian anu dan anu dengan kehendak sendiri-sendiri dengan tidak ada yang menentukannya. Padahal ahli-ahli sel dan atoom akui bahwa sel-sel dan atoom tidak mempunyai jiwa, tidak mempunyai aqal atau kemauan?

b.       Bagaimana seseorang bisa terima bahwa dari golongan sel dan atoom yang tidak terpermanai banyaknya itu ada yang memisahkan diri untuk jadi jantung atau paru-paru, umpamanya, dengan tidak disebabkan oleh suatu penyebab?

c.        Betapa aqal seseorang bisa puas dengan teori bahwa sel-sel dan atoom-atoom untuk jadi daging, tulang, kulit, kuku dan rambut umpamanya, yang masa evolusinya tentu tidak sama itu, bisa dengan serempak berwujud manusia jika tidak ada satu Pengatur yang Maha Kuasa, yang Maha Pandai mengatur, membatas dan menentukan?

d.       Jika tidak ada satu Pencipta yang Maha Bijaksana maka siapakah yang telah adakan lebih dahulu makanan dan minumam, udara dan keadaan yang perlu dan selayaknya dengan manusia sebelum berwujud manusia?

e.       Orang yang memperhatikan isi pisang yang begitu rapi tertutup, orang yang merenungkan kejadian jeruk dengan ruasnya, orang yang pikirkan kelapa dengan sabutnya dan tempurungnya, umpamanya, dapatkah menangkap bahwa benda-benda itu dan ribuan lain yang lain daripadanya, dari benda-benda yang berhajat kepada direndam, dijemur, direbus, dibakar, terwujud untuk manusia atas jalan kebetulan dengan edaran evolusi dari sel-sel dan atoom yang tidak berjiwa, tidak beraqal, tidak berkemauan?

Sekiranya diandaikan bahwa sel-sel tidak bermacam-macam, tetapi hanya satu macam saja, maka hal ini lebih mengherankan. Karena bagaimanakah sel yang satu macam itu, dengan evolusi, bisa jadi beberapa macam?

Mengapakah sel-sel yang satu macam itu, dengan sebab evolusi, tidak jadi daging saja umpamanya? Siapakah yang memalingkan dia daripada demikian kepada jadi tulang, jadi urat, jadi usus dan lainnya?


Lanjutkan membaca Keterangan Adanya Tuhan yang Menjadikan !

Saran Bacaan untuk Anda

Adab Murid dan Guru

Oleh: سعيد حوى   Murid memiliki adab dan tugas (wazhifah) lahiriyah yang banyak, di antara abab dan tugas seorang murid adalah tidak b...

Postingan Terpopuler