Selasa, 28 Mei 2024

Kejadian-kejadian yang Pertama

Jika anda baca artikel ini tanpa baca artikel sebelumnya bisa jadi Anda merasa bingung. Oleh karenanya, sebelum lanjut membaca artikel ini ada baiknya anda baca dahulu artikel (bab) sebelumnya, yaitu: Keterangan Sel dan Atom.


A. Hasan              : Kalau Tuan berependirian tidak ada Tuhan, maka siapakah kiranya yang jadikan ayam, umpamanya?

M. Ahsan              : Ayam tidak dijadikan oleh siapa-siapa, hanya ia jadi dari telur.

A. Hasan              : Telur itu jadi dari apa?

M. Ahsan              : Dari ayam.

A. Hasan

A. Hasan              : Jika terus menerus ayam dari telur dan telur dari ayam, tentulah pada asalnya ada ayam yang tidak dari telur atau ada telur yang tidak dari ayam. Maka manakah yang lebih dahulu?

M. Ahsan              : Ayam lebih dahulu.

A. Hasan              : Ayam jantankah atau ayam betina?

M. Ahsan              : Ayam jantan.

A. Hasan              : Siapakah yang jadikan ayam yang pertama itu?

M. Ahsan              : Ia tidak dijadikan, tetapi jadi dari sel-sel atas jalan evolusi[1].

A. Hasan              : Di antara sel-sel yang tidak berhingga dan tidak berbatas banyaknya itu adakah yang bernyawa, beraqal, berpikir, berkemauan?

M. Ahsan              : Tidak ada.

A. Hasan              : Sekiranya sel-sel itu tidak bernyawa dan tidak berkemauan, maka dari manakah datang ruh pada ayam jantan itu?

M. Ahsan              : Evolusi dan reaksi alam[2] mendatangkan ruh.

A. Hasan              : Orang-orang yang sependirian dengan Tuan mengakui bahwa pada permulaan, tidak ada apa-apa kecuali sel-sel. Dan bahwa sel-sel itu tidak mempunyai ruh, tidak akal, tidak kemahuan. Maka dengan sebab berevolusi, bergerak dan beredar saja mungkin timbul ruh dan lainnya yang pada asalnya tidak ada?

M. Ahsan              : Tidak mungkin. Tetapi demikianlah ahli-ahlinya berkata.

A. Hasan              : Jika demikian Tuan tidak tahu sendiri. (Tuan) hanya pinjam pendapat orang lain.

M. Ahsan              : Ya, betul.

A. Hasan              : Baiklah kita teruskan. Bilakah jadinya ayam betina itu?

M. Ahsan              : Jadinya adalah sesudah ayam jantan.

A. Hasan              : Mengapa jadi ayam betina, tidak ayam jantan lagi?

M. Ahsan              : Karena ayam jantan perlu kepada ayam betina.

A. Hasan              : Siapakah yang tahu keperluan ayam jantan kepada ayam betina? Apakah sel-sel yang berjuta-juta yang belum jadi apa-apa tahu keperluan ayam yang sudah ada, lalu bermusyawarah buat berevolusi beberapa masa yang panjang pula buat jadi ayam betina? Jika demikian, ayam yang sudah jadi dan perlu kepada jodohnya terpaksa mesti tunggu evolusi yang sedikitnya ratusan ribu tahun. Apakah aqal Tuan bisa terima bahwa mula-mula terjadi ayam jantan dengan tidak bersebab, lalu jadi ayam betina lantara ayam jantan perlu kepadanya jika tidak ada satu kekuasaan yang Maha Tinggi yang mengaturnya?

M. Ahsan              : Tidak bisa.

A. Hasan              : Baiklah. Sebelum jadi ayam-ayam itu, sudahkan ada makanan dan minuman untuknya?

M. Ahsan              : Ya, sudah ada.

A. Hasan              : Siapakah yang sudah tahu akan terjadinya ayam itu, lalu sediakan tumbuh-tumbuhan yang perlu jadi makanannya dan air yang perlu jadi minumannya jika bukan satu Dzat Maha Kuasa dan Maha Mengetahui?

M. Ahsan              : Tidak tahu.

A. Hasan              : Bagaimana lain-lain ayam di dunia ini, apakah jadi dari evolusi sel juga seperti dua ayam itu?

M. Ahsan              : Tidak. Tetapi lain-lain ayam jadi dari dua ayam yang pertama itu atas jalan bercampur bertelur dan menetas.

A. Hasan              : Mengapakah semua ayam tidak jadi langsung dari sel-sel atas jalan evolusi seperti dua ayam yang pertama itu? Apakah sudah habis sel-sel? Jika tidak, maka apakah yang menyebabkan perubahan sistem jadi dari evolusi mendadak kepada lain cara? Di dalam dunia ini, adakah satu cara kejadian yang asalnya satu macam lantas mendadak berubah ke lain macam dan berkekalan?

M. Ahsan              : Tidak ada



Lanjutkan membaca Pendirian Tidak Adanya Tuhan.


[1] Maksud evolusi ialah bergerak dan beredar dengan tetap beberapa masa yang panjang daripada satu keadaan kepada satu keadaan lain yang lebih baik.

[2] Reaksi alam (reaksi: kerja balik, lawannya aksi). Berlakunya suatu persenyawaan (proses) kimia. Reaksi disini maksudnya adalah buah atau hasil yang terjadi lantaran pertemuan satu benda dengan satu benda lain atau satu keadaan dengan satu keadaan lain.

Saran Bacaan untuk Anda

Adab Murid dan Guru

Oleh: سعيد حوى   Murid memiliki adab dan tugas (wazhifah) lahiriyah yang banyak, di antara abab dan tugas seorang murid adalah tidak b...

Postingan Terpopuler