Jika anda baca artikel ini tanpa baca artikel sebelumnya bisa jadi Anda merasa bingung. Oleh karenanya, sebelum lanjut membaca artikel ini ada baiknya anda baca dahulu artikel (bab) sebelumnya, yaitu: Keterangan Sel dan Atom.
A. Hasan : Kalau Tuan berependirian tidak ada Tuhan, maka siapakah kiranya yang jadikan ayam, umpamanya?
M. Ahsan : Ayam tidak dijadikan oleh
siapa-siapa, hanya ia jadi dari telur.
A. Hasan : Telur itu jadi dari apa?
M. Ahsan : Dari ayam.
![]() |
A. Hasan |
A. Hasan : Jika terus menerus ayam dari telur dan telur dari ayam, tentulah pada asalnya ada ayam yang tidak dari telur atau ada telur yang tidak dari ayam. Maka manakah yang lebih dahulu?
M. Ahsan : Ayam lebih dahulu.
A. Hasan : Ayam jantankah atau ayam
betina?
M. Ahsan : Ayam jantan.
A. Hasan : Siapakah yang jadikan ayam
yang pertama itu?
M. Ahsan : Ia tidak dijadikan, tetapi jadi
dari sel-sel atas jalan evolusi[1].
A. Hasan : Di antara sel-sel yang tidak berhingga dan tidak
berbatas banyaknya itu adakah yang bernyawa, beraqal, berpikir, berkemauan?
M. Ahsan : Tidak ada.
A. Hasan : Sekiranya sel-sel itu tidak
bernyawa dan tidak berkemauan, maka dari manakah datang ruh pada ayam jantan
itu?
M. Ahsan : Evolusi dan reaksi alam[2] mendatangkan ruh.
A. Hasan : Orang-orang yang sependirian
dengan Tuan mengakui bahwa pada permulaan, tidak ada apa-apa kecuali sel-sel. Dan
bahwa sel-sel itu tidak mempunyai ruh, tidak akal, tidak kemahuan. Maka dengan
sebab berevolusi, bergerak dan beredar saja mungkin timbul ruh dan lainnya yang
pada asalnya tidak ada?
M. Ahsan : Tidak mungkin. Tetapi demikianlah
ahli-ahlinya berkata.
A. Hasan : Jika demikian Tuan tidak tahu
sendiri. (Tuan) hanya pinjam pendapat orang lain.
M. Ahsan : Ya, betul.
A. Hasan : Baiklah kita teruskan. Bilakah
jadinya ayam betina itu?
M. Ahsan : Jadinya adalah sesudah ayam
jantan.
A. Hasan : Mengapa jadi ayam betina,
tidak ayam jantan lagi?
M. Ahsan : Karena ayam jantan perlu kepada
ayam betina.
A. Hasan : Siapakah yang tahu keperluan
ayam jantan kepada ayam betina? Apakah sel-sel yang berjuta-juta yang belum
jadi apa-apa tahu keperluan ayam yang sudah ada, lalu bermusyawarah buat
berevolusi beberapa masa yang panjang pula buat jadi ayam betina? Jika demikian,
ayam yang sudah jadi dan perlu kepada jodohnya terpaksa mesti tunggu evolusi
yang sedikitnya ratusan ribu tahun. Apakah aqal Tuan bisa terima bahwa mula-mula
terjadi ayam jantan dengan tidak bersebab, lalu jadi ayam betina lantara ayam
jantan perlu kepadanya jika tidak ada satu kekuasaan yang Maha Tinggi yang
mengaturnya?
M. Ahsan : Tidak bisa.
A. Hasan : Baiklah. Sebelum jadi
ayam-ayam itu, sudahkan ada makanan dan minuman untuknya?
M. Ahsan : Ya, sudah ada.
A. Hasan : Siapakah yang sudah tahu akan
terjadinya ayam itu, lalu sediakan tumbuh-tumbuhan yang perlu jadi makanannya
dan air yang perlu jadi minumannya jika bukan satu Dzat Maha Kuasa dan Maha Mengetahui?
M. Ahsan : Tidak tahu.
A. Hasan : Bagaimana lain-lain ayam di
dunia ini, apakah jadi dari evolusi sel juga seperti dua ayam itu?
M. Ahsan : Tidak. Tetapi lain-lain ayam
jadi dari dua ayam yang pertama itu atas jalan bercampur bertelur dan menetas.
A. Hasan : Mengapakah semua ayam tidak
jadi langsung dari sel-sel atas jalan evolusi seperti dua ayam yang pertama
itu? Apakah sudah habis sel-sel? Jika tidak, maka apakah yang menyebabkan
perubahan sistem jadi dari evolusi mendadak kepada lain cara? Di dalam dunia
ini, adakah satu cara kejadian yang asalnya satu macam lantas mendadak berubah
ke lain macam dan berkekalan?
M. Ahsan : Tidak ada
Lanjutkan membaca Pendirian Tidak Adanya Tuhan.
[1] Maksud evolusi
ialah bergerak dan beredar dengan tetap beberapa masa yang panjang daripada
satu keadaan kepada satu keadaan lain yang lebih baik.
[2] Reaksi alam (reaksi:
kerja balik, lawannya aksi). Berlakunya suatu persenyawaan (proses) kimia. Reaksi
disini maksudnya adalah buah atau hasil yang terjadi lantaran pertemuan satu
benda dengan satu benda lain atau satu keadaan dengan satu keadaan lain.