Kamis, 12 November 2020

اَلدُّعَاءُ (Bagian 2) الْكَلِمُ الطَّيِّبُ

 الْكَلِمُ الطَّيِّبُ


Berdu’a kepada Allah, bukanlah sekedar permintaan lisan saja, melainkan mesti kita beri sayap dengan amal ibadah yang benar agar du’a kita itu diterima oleh Allah SWT.


إِلَيْهِ يَصْعَدُ الْكَلِمُ الطَّيِّبُ وَالْعَمَلُ الصَّالِحُ يَرْفَعُهُ - فاطر: ١٠


Kepada-Nya lah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh dinaikkan-Nya”. (QS. Al-Fathir, 35:10)


Diterangkan oleh Ibn Katsir:


Firman Allah Swt.:


{إِلَيْهِ يَصْعَدُ الْكَلِمُ الطَّيِّبُ}


Kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik (Fathir: 10)


Yaitu zikir, bacaan Al-Qur'an, dan doa, menurut sejumlah ulama Salaf yang bukan hanya seorang.


Sebagaimana diriwayatkan secara marfu' oleh Imam Ahmad.


قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْر، حَدَّثَنَا مُوسَى -يَعْنِي: ابْنَ مُسْلِمٍ الطَّحَّانَ -عَنْ عَوْنِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، عَنْ أَبِيهِ -أَوْ: عَنْ أَخِيهِ -عَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "الَّذِينَ يَذْكُرُونَ مِنْ جَلَالِ اللَّهِ، مِنْ تَسْبِيحِهِ وَتَكْبِيرِهِ وَتَحْمِيدِهِ وَتَهْلِيلِهِ، يَتَعَاطَفْنَ حَوْلَ الْعَرْشِ، لَهُنَّ دَوِيٌّ كَدَوِيِّ النَّحْلِ، يُذَكِّرُونَ بِصَاحِبِهِنَّ أَلَا يُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَلَّا يَزَالَ لَهُ عِنْدَ اللَّهِ شَيْءٌ يُذْكَرُ بِهِ؟ ".


Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibnu Namir, telah menceritakan kepada kami Musa ibnu Muslim At-Tahhan, dari Aun ibnu Abdullah, dari ayahnya atau dari saudaranya, dari An-Nu'man ibnu Basyir r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Orang-orang yang berzikir menyebut nama Allah Yang Mahaagung, bertasbih, bertakbir, bertahmid, dan bertahlil. Maka terdengarlah di sekitar Arasy gema suara menyambutnya sebagaimana suara lebah menuturkan orang yang mengucapkannya (dan memohon belas kasihan dan ampunan bagi pelakunya). Tidakkah seseorang di antara kalian suka bila ada sesuatu dari amalnya yang terus-menerus disebutkan di sisi Allah?


Firman Allah Swt.:


{وَالْعَمَلُ الصَّالِحُ يَرْفَعُهُ}


dan amal yang saleh dinaikkan-Nya. (Fathir: 10)


Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a. bahwa yang dimaksud dengan perkataan-perkataan yang baik ialah zikrullah, ia dibawa naik ke hadapan Allah Swt. Dan amal saleh ialah menunaikan ibadah fardu; maka barang siapa yang berzikir menyebut nama Allah dan menunaikan amal-amal fardunya. maka amal salehnya membawa naik zikrullah ke hadapan Allah Swt. Dan barang siapa yang berzikir menyebut nama Allah tanpa menunaikan amal-amal fardunya, maka perkataan-perkataannya dikembalikan kepada amalnya, dan amalnyalah yang berhak menerimanya (sedangkan pelakunya tidak mendapat apa-apa).


Hal yang sama dikatakan oleh Mujahid, yaitu bahwa amal yang saleh mengangkat kalimah-kalimah yang baik.


Hal yang sama telah dikatakan oleh Abul Aliyah, Ikrimah, Ibrahim An-Nakha'i, Ad-Dahhak, As-Saddi, Ar-Rabi' ibnu Anas, Syahr ibnu Hausyab, dan lain-lainnya yang bukan hanya seorang.


Iyas ibnu Mu'awiyyah Al-Qadi mengatakan bahwa seandainya tidak ada amal saleh, maka tiada zikrullah yang dinaikkan.


Al-Hasan dan Qatadah mengatakan bahwa perkataan tidak diterima kecuali bila dibarengi dengan amal saleh.


Demikian diterangkan Ibn Katsir di dalam kitab tafsirnya.


Klik untuk membaca sambungannya:






AbahnaJafits’s Corner Private Library

Al-Furqan Islamic Kid and Youth Study Club

Sanggar Indah Banjaran L7 No. 7, Nagrak, Cangkuang-Kab. Bandung

Saran Bacaan untuk Anda

Adab Murid dan Guru

Oleh: سعيد حوى   Murid memiliki adab dan tugas (wazhifah) lahiriyah yang banyak, di antara abab dan tugas seorang murid adalah tidak b...

Postingan Terpopuler