Sabtu, 26 September 2020

Islam Masih Menghadapi Rintangan untuk Menjadi Bagian dari Jerman

Sekitar sepuluh tahun yang lalu, Presiden Jerman Christian Wulff mengatakan bahwa Islam memiliki peran penting dalam masyarakat Jerman. Bagaimana dengan sekarang? 
    

Itu adalah pernyataan yang memberikan dampak yang besar. Dalam pidatonya sepuluh tahun yang lalu yang diadakan dalam perayaan 20 tahun reunifikasi Jerman. Presiden Jerman Christian, menyatakan bahwa Islam adalah bagaian dari Jerman.

Klaim tersebut memercikkan debat nasional tentang peran Islam terhadap negara Jerman – yang terus bergulir hingga kini. Pernyataan Wulff's pada tahun 2010 itu membuat gusar beberapa kalangan.

Hari ini, jutaan ummat Muslim menyebut Jerman sebagai kampung rumah mereka. Beberapa keluarga telah tinggal disana selama dua, tiga dan bahkan empat generasi. Namun, persoalan integrasi ke dalam masyarakat arus utama Jerman, dan pengakuan dari mayarakat Jerman, masih menemui kesulitan. 


Sumber gambar: www.dw.com


Riem Spielhaus, seorang ahli keislaman di University of Göttingen, mengatakan bahwa pernyataan Wulff itu menampar perasaan. Di tahun-tahun berikutnya, katanya, dalam terma integrasi dan sikap penerimaan terhadap kaum muslimin. Namun sejak tahun 2016 proses ini terhenti, katanya. "Dan kita melihat secara parsial kemajuannya tak terselesaikan."

Dimana, tepatnya, progres itu? Dan di bagian manakah diperlukan perbaikan? Spielhaus mengatakan bahwa pemerintah Jerman jarang memiliki kekuatan untuk mendorong perubahan bangsa, seperti pengenalan bidang kerohanian Islam dalam militer Jerman.

Dalam banyak kasus, berbagai negara bagian Jerman adalah alat-alat legal yang dapat menjadikan masyarakat lebih bersikap ramah terhadap ummat Muslim. Hal ini nanti akan berkaitan dengan sistem pemakaman kaum Muslimin, memberikan libur dalam hari-hari besar Islam, memberikan pelayanan spiritual di rumahsakit-rumahsakit dan penjara-penjara, dan mengajarkan teologi Islam di universitas-universitas. Negera-negara bagian Jerman berbeda-beda sikap ketika berhadapan dengan pelajaran-pelajaran agama Islam di sekolah. 

Spielhaus menerimana dengan senang hari bahwa pengadilan-pengadilan Jerman mengubah perspektif mereka. Ketika memutuskan perkara-perkara keagamaan yang fundamental, banyak dari mereka kini menekankan pentingnya pluralitas keagamaan.


Percampuran Masyarakat

Tidak seperti Kristen, dimana gereja-gereja terstruktur secara hirarkis dan memiliki pemimpin-pemimpin legal, maka hal yang berbeda di dalam Islam. Beberapa organisasi kaum muslimin yang besar yang aktif di Jerman, seperti Turkish-Islamic Union for Religious Affairs (Ditib), dibiayai oleh luar negeri. Pembuat undang-undang Jerman dengan demikian, menjaga jarak kerjasama dengan perkumpulan itu, karena takut campurtangan pihak luar.

Asosiasi-asosiasi muslim yang didirikan di luarnegeri kini banyak hadir di Jerman. Tidak semuanya, kata Spielhaus, merupakan representasi kaum muslimin sebagaimana yang mereka klaim. Hal ini menjadi bukti, contohnya yaitu German Islamic Conference, ketika asosiasi-asosiasi Muslim dengan penuh nafsu tidak sependapat satu sama lain.

Ketidakbersatuan ini menciptakan kesulitan berikutnya. Kerjasama antara negara Jerman dan beberapa negara asal beberapa asosiasi Muslim itu menjadi penuh dengan kesukaran. Pada bulan Juli tahun, sebagai contoh, Menteri Luar Negeri Jerman berusaha menjadikan seorang pengacara Muslim, Nurhan Soykan, sebagai salah seorang penasihat di salah satu departemennya. Pengumuman tentang hal itu menciptakan kritik, dengan tuduhan bahwa Soykan — yang menjadi vice president Pengadilan Pusat Kaum Muslimin di Jerman — perannya sangat kecil untuk mengkonter ekstrimisme keagamaan. Menteri Luar Negeri Jerman kemudian Kementerian Luar Negeri Jerman menutup pengadilan itu dan menurunkan Soykan.


Menjanjikan Kerjasama Akar Rumput

Sementara kerjasama dengan asosiasi-asosiasi Muslim tidak selalu berjalan mudah, maka bekerja bersama dalam skala lebih kecil seringkali mendapatkan keberhasilan. Serap Güler, seorang pembuat undang-undang Partai Christian Democrats (CDU), yang menjadi sekretaris negara bagian dalam masalah-masalah integrasi di negara bagian Jerman yang berpenduduk paling padat Rhine Utara-Westphalia, menyebut Badan Koordinasi bagi Aktifisme Warga Muslim sebagai contohnya.

Sumber gambar: www.dw.com


Dia mengatakan bahwa badan ini bekerjasama dengan sekitar 200 organisasi masyarakat Muslim di negara bagian itu, seperti kelompok Kirab Muslim, sebuah organisasi pandu dan inisitif integrasi. Menurut Güler, para pembuat undang-undang berupaya mendorong organisasi-organisasi warganegara seperti itu.


Kaula Muda Muslim di Jerman

Dennis Sadiq Kirschbaum mengepalai sebuah organisasi yang bekerja untuk memberi kaum Muslimin Jerman agar memiliki suara yang lebih besar dalam urusan-urusan publik. JUMA, yang didirikan pada tahun 2019, mewakili kaum muda, kaum Muslimin   yang aktif di Jerman. Kirschbaum mengatakan oraganisasi-organisasi Muslim kehilangan daya tarik di kalangan generasinya, yang balik badan membelakangi mereka. Dia katakan ada rencana-rencana bagi 16 organisasi kaum muda Muslim di seluruh negeri — tak satu pun dari mereka mendefinisikan diri mereka hanya melalui terma keagamaan — untuk menciptakan perserikatan agar muda-mudi Muslimin satu suara.

Sumber gambar: www.dw.com


Juga menurut Spielhaus bahwa kelompok-kelompok Islam seringkali menerima "sumber-sumber finansial dan personel" yang lebih sedikit daripada Kristen. Hal ini bisa membatasi pengaruh mereka. Lebih lagi, dia memperingatkan akan adanya "tumbuhnya skeptisisme agama dan sebuah iklim Islamophobi di Jerman." 

Bahkan, ketika seorang rasis menembaki dan membunuh sembilan orang dengan latarbelakang asing di kota Hanau dekat Frankfurt pada bulan Pebruari tahun ini, Jerman — dan negara-negara Muslim — terkejut. Untuk mencari pemahaman yang lebih baik tentang isu ini, Menteri Dalam Negeri Jerman Horst Seehofer telah menempatkan seorang ahli khusus untuk menyelidiki masalah Islamophobia di negara itu.


Sumber:

Saran Bacaan untuk Anda

Adab Murid dan Guru

Oleh: سعيد حوى   Murid memiliki adab dan tugas (wazhifah) lahiriyah yang banyak, di antara abab dan tugas seorang murid adalah tidak b...

Postingan Terpopuler